ilmu apa saja yang wajib kita pelajari
MengapaKita Perlu Belajar Pemrograman. February 22, 2016-1 min read. pemrograman adalah menjelaskan kepada komputer mengenai apa yang anda ingin komputer tersebut lakukan dalam menjalankan fungsinya. Tapi sebenarnya pemrograman lebih mengenai penyelesaian masalah yang dapat dipelajari dan dipahami oleh siapa saja. Memang awalnya
Selainitu, praktisi data juga bertanggung jawab penuh untuk mengumpulkan, menganalisis, hingga memvisualisasikan data dalam meningkatkan kebutuhan industri. Oleh karena itu, sangat penting bagi sahabat data yang ingin mendalami skill baru khususnya data science untuk mempersiapkan sedini mungkin starter pack apa saja yang harus disiapkan.
Iamenjawab, “ Aku menangis karena umur yang luput dariku dan atas hari yang telah berlalu. Ajalku ternyata semakin dekat, tetapi belum jelas juga amalku. ” ( Mujalasah wa Jawahir Al-‘Ilm, 1:46, Asy-Syamilah). Sudah berganti tahun harusnya kita renungkan bahwa umur kita terbatas, ajal kita semakin dekat. Yang bisa menolong kita adalah ada
Apaitu trading?Istilah ini mungkin masih asing bagi sebagian orang. Padahal pengertiannya adalah jual beli antara dua pihak.. Kata serapan dari Bahasa Inggris ini berarti perdagangan. Namun, maksud dari kata tersebut adalah bagaimana caranya melakukan jual beli dalam waktu singkat dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.. Istilah yang
Tetapiseperti yang akan Anda ketahui, sebagai mahasiswa kimia, ilmu ini penuh dengan istilah teoretis dan analitis yang Anda hanya perlu duduk dan pelajari. Jika Anda ingin menjadi ahli kimia, Anda harus melakukannya meskipun kita semua tahu bahwa ini bisa menjadi salah satu bagian paling tidak menarik dari mempelajari apa pun!
Der Mann Meiner Freundin Flirtet Mit Mir. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ilmu yang wajib atau fardu'ain untuk dipelajari adalah pertama, ilmu yang bisa mengesahkan taatan, yakni ilmu fiqih. Kedua adalah ilmu yang bisa mengesahkan aqidah tauhid, dengan mengenal ismu Allah maka akan mengenal asma Allah atau dikenal dengan ilmu tauhid, sedangkan ketiga adalah ilmu yang dapat membersihkan dan mensucikan hati yakni ilmu tasawuf. Keterangan dari kitab "Kifayatul Atqiya' wa Minhajul Asfiya', karya Sayyid Bakri al-Makki Ibnu Sayyid Muhammad Syatha'Ungkap KH. Subhan Makmun dalam muqodimah awal pengajian kitab Nurudzdzolam di Masjid GriyaPraja Kelurahan Pasarbatang Kabupaten Brebes. Sabtu 12/05/2018. Allah menciptakan bumi dan langit tanpa contoh,jika ada contohnya berarti bukan bid'ah, yakni ismatul bari, mustahil dzat yang menciptakan itu mati, mesti hidup. Allah itu hidup, kekal dan esa. Apabila ada tuhan berjumlah dua maka akan ada tarik menarik, bila mau hujan bisa terjadi tarik menarik antara harus hujan ataupun tidak, padahal Allah SWT itu Esa. Allah selalu memberikan kebaikan kepada umatnya, nikmat yang diberikan bisa jadi cobaan bagi umatnya. Selagi masih baca alquran dan sholat jamaah maka rejeki yang diberikan karena sangat banyak, itu bagian dari ujian bagi orang mukmin. Allah akan menilai seseorang dalam surat al ankabut, setiap oranh pasti akan diuji, kalau diberikan nikmat yang banyak maka akan diuji mana yang imannya benar dan mana yang dusta. Mana yang akan mensyukuri nikmat dan mana yang mengeluh terus padahal rejeki yang diberikan adalah nikmat untuknya dalam menjalankan ibadah. Misalkan anda seorang pejabat kemudian rutin subuh jamaah lalu dipindahkan ke lokasi yang jauh maka apakah akan istiqomah jamah atau malah meninggalkan rutinitas ibadahnya. Allah selalu memberikan kebaikan kepada makhluknya misalnya diberikan anaknya tekun ibadah atau bahkan ada yang memberikan nikmat lain yang menjadikan mereka diberikan nikmat ini malah mensyukuri bukan mengeluh atas kepindahan pekerjaan. Allah itu ngalem atau memuji makhluknya, tapi Allah memerintahkan kepada umatnya untuk patuh atas perintah Allah. Nikmat ucapan Alhamdulilah tidak bisa dirasakan, tapi kenikmatan bisa dinikmati oleh mereka yang mendapatkan nikmat, contohnya nikmat antara makhluk yang diberikan utuh melihat dan ada yang tidak diberikan mata karena buta, itu kenikmatan yang dirasakan tentunya berbeda. Kuwais itu orang sholeh karena berbakti kepada ibunya, namun kuwais itu tidak masuk sahabat nabi. Bahkan Sahabat Umar pun diminta kanjeng Nabi Muhammad SAW untuk bertemu kuwais dan minta doa kepadanya. Kaget dengan penampilan kuwais saat dirinya menjalankan haji. Kuwais menggendong ibunya saat haji dan belum bisa ketemu kanjeng nabi, karena merawat ibunya dengan baik dan terawat maka itu adalah jihad. Kalau ada anak sudah dua hingga tiga kali naik haji namun ibu bapaknya tidak dihajikan maka bila orangtuanya ngentes karena anaknya tidak menghajikan ibadah hajinya orangtua maka ibadahnya dinilai maksiat. Oleh karena itu anak yang mampu hartanya wajib menghajikan orangtuanya jika otangtuanya tidak mampu bayar ongkos haji. Yang memerintahkan kirim alfatehah, membaca Surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas kepada mayid itu perintah sahabat umar, artinya perintah ini ada pada sahabat nabi dan ini bukan bid'ah, begitu pula bagi umat islam yang mengikuti thoriqot itu perintah dari sahabat ali sebagai sahabat nabi. sehingga thoriqot itu bukan bid'ah. Pengajian kitab ini akan dibacakan kembali setiap sabtu selama 2 kali dalam sebulan, akan direncanakan setelah pemilihan gubernur selesai. Bagi yang belum punya kitab silahkan beli dk toko kitab, bagi yang tidak membawa kitab juga tidak apa-apa yang penting istiqomah ngajinya. Lihat Humaniora Selengkapnya
Umat Islam sebagai salah satu komunitas mayoritas di Indonesia sudah selayak mengetahui apa saja kewajiban yang harus diketahui. Pengetahuan tentang syariat sudah seharus di pahami dengan seksama. Ini dilakukan agar tujuan umat islam sebagai umat yang rahmatan lil alamin bisa terwujud. Tidak hanya sebatas dogma belaka. Penulis ingin mengajak saudara-saudara muslim maupun yang non muslim agar sama-sama bisa kembali membuka pelajaran-pelajaran lama yang mungkin sudah terabaikan. Di mulai dari ilmu atau pengetahuan apa saja yang wajib kita pelajari. Melalui semangat berbagi pengetahuan, mari kita budayakan membaca. Ilmu yang Wajib Dipelajari Umat Islam Pada dasarnya tidak semua pengetahuan itu wajib kita pelajari. Setidaknya tuhan tidaklah kejam, sehingga mengharuskan kita mempelajari semua ilmu pengetahuan. Walau pun banyak dalil atau hujah yang mewajibkan kita untuk mempelajari ilmu. Namun faktanya sebagian ilmu tersebut memiliki status hukum yang berbeda-beda bagi umat islam. Hukum menuntut ilmu memiliki varian status yang beragam. Ada yang wajib secara personal. Dimana setiap umat islam secara individu memang wajib memahaminya. Ada juga yang wajib secara komunitas. Dimana pengetahuan tersebut diwajibkan dipelajari oleh sebagian umat islam saja. Cukup ada sebagian umat islam yang mempelajarinya. Dan ada juga yang mempelajarinya hanyalah bersifat tambahan secara individu. Orang yang mempelajarinya di anggap kelebihan. Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap umat islam disebut ilmu fardu ain dalam sumber lain ditulis dengan fardhu ain. Setidaknya jika dikategorikan secara umum terbagi 3 macam. Ketiga ilmu fardu ain tersebut adalah ilmu tauhid, ilmu fiqih/fikih, dan ilmu akhlaq atau tasawuf. Ketiga ilmu tersebut diwajibkan secara individu karena memang memiliki hubungan langsung secara pribadi dengan umat islam. Ilmu tersebut memiliki status hukum fardu ain yang artinya jika umat islam secara individu tidak mempelajarinya dengan baik. Maka orang tersebut dianggap lelai akan kewajibannya. Dan dianggap berdosa. Ilmu Tauhid atau Aqidah Ilmu tauhid sering juga disebut dengan ilmu aqidah. Sebuah pengetahuan yang wajib dipelajari dan dipahami oleh umat muslim. Ini terkait dengan keyakinan umat islam. Keyakinan kepada tuhan menjadi landasan dasar keislaman seseorang muslim. Iman dalam agama islam tidak didasarkan pada dogma semata. Dimana ajaran nya harus dipercayai tanpa diperbolehkan untuk mempertanyakan. Iman dalam agama islam justru didasarkan kepada keyakinan yang berlandaskan akal pikiran, pengetahuan, perasaan. Iman yang hanya berdasarkan dogma semata, tanpa didasarkan pemikiran dan pemahaman disebut taqlid. Dalam islam taqlid dalam keyakinan kepada tuhan tidak dibenarkan. Orang islam harus mempelajarinya dan memahami berdasarkan akal sehatnya. Sehingga dia tidak mengimani sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak dia pahami. Ilmu Fiqih/Fikih Ilmu Fiqih ada yang mengatakan ilmu syariat. Sebuah pengetahuan yang menjelaskan tentang aturan yang berlalu kepada orang Islam. Karena itu ilmu ini terkait erat dengan tata cara tertentu, dan juga terkait dengan hukum dalam islam. Dalam hukum fiqih, hukum dikenal dengan istilah hukum wajib, sunnat, mubah, makruh, dan haram. Misalnya sholat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, zakat, haji yang terdapat dalam rukun islam di hukumi wajib dengan ketentuan yang berlaku. Sholat memiliki tata cara pelaksanaan nya yang dijelaskan oleh sebuah pengetahuan yang kemudian disebut dengan fiqih. Begitu juga dengan puasa, dan lain-lain sebagainya. Dalam pelajaran aqidah atau ilmu tauhid terkadang kita juga akan menemukan istilah wajib. Namun wajib dalam ilmu tauhid yang orentasinya pada akal berbeda dengan wajib yang terkait dengan hukum pada ilmu fiqih. Untuk membedakan antara wajib pada akal dan wajib dalam hukum fiqih, maka diperlukan pengetahuan dan mempelajarinya. Ilmu Tasawuf atau Akhlak Ilmu Tasawuf ada yang mengatakan nya akhlak. Ini satu pelajaran yang membahas terkait karakter, adab, tata krama, kesopanan, dan kewajiban serta larangan pada sikap dan sifat bagi umat islam. Semisal umat islam wajib bersyukur saat dapat nikmat tuhan, bersabar saat mendapatkan ujian dan bencana. Sifat rendah hati, dan banyak lagi. Dalam ilmu tasawuf juga menjelaskan sifat-sifat tercela yang harus dijauhi oleh umat islam. Semisal sombong, iri dengki, sum’ah, kufur nikmat, dll. Tasawuf akan menjelaskan dengan detail hal-hal tersebut, sehingga sebagian kalangan menyebutnya dengan istilah ilmu akhlak. Mungkin ada sebagian yang mempertanyakan apa dasar pembagian 3 ilmu tersebut wajib dipelajari. Harus kita pahami dijaman Rasulullah SAW. Ilmu memang tidak pernah dibagi menjadi beberapa bagian. Semua ilmu pengetahuan yang bersumber dari wahyu atau Al-qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW disebut ilmu agama. Para sahabat Nabi SAW juga tidak mengkategorikan ilmu-ilmu tersebut. Namun para ulama yang membagi sesuai kategorinya agar kita mudah membedakan. Jaman dulu orang tidak membedakan antara ilmu mempelajari akhlak dan hukum Sholat. Semua disebutnya dengan ilmu agama. Semua itu berdasarkan ijtihad agar mempermudah umat. Bagi orang jika kita katakan menuntut ilmu agama wajib hukumnya. Mungkin orang akan mempertanyakan ilmu yang mana, dan tentang apa?. Ilmu agama ada yang membahas soal hukum syariat, akidah, akhlak, politik, muammalah, zakat, nikah, dan banyak lagi lainnya. Bahkan ilmu baca Al-qur'an, qiraat, dan beberapa ilmu alat yang mendukung pengetahuan agama bisa dimasukan sebagai ilmu agama. Jadi ilmu yang mana saja yang diwajibkan kepada kita secara pribadi. Karena nya kemudian para ulama membagi-bagi sesuai kategori dan menamakan nya. Agar kita mudah menentukan ilmu yang mana yang ingin kita pelajari.
MENCARI ilmu merupakan kewajiban setiap manusia. Tanpa ilmu kita tidak akan bisa menjalani hidup ini dengan baik. Sungguh bila kita tak mencari ilmu maka hanya penyesalan yang akan tiba. Kewajiban mencari ilmu bukan hanya bagi anak-anak saja, tapi orang tua pun wajib mencari ilmu. Karena setiap perkara itu butuh ilmu dalam pengamalannya. Terdapat beberapa kondisi di mana menuntut ilmu agama adalah wajib atas setiap muslim fardhu ain. Jika sudah begini, berdosalah setiap orang yang meninggalkannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224 BACA JUGA Ketika Imam Syafii Menuntut Ilmu Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Namun “ilmu” apakah yang dimaksud dalam hadits ini? Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan kata “ilmu” saja dalam Alquran atau As-Sunnah, maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i ilmu agama, termasuk kata “ilmu” yang terdapat dalam hadits di atas. Meski kita tahu bahwa hukum menuntut ilmu agama adalah wajib, namun kita tidak diwajibkan untuk mempelajari semua cabang dalam ilmu agama. Ibnul Qoyyim rahimahullah telah menjelaskan ilmu apa saja yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Artinya, tidak boleh ada seorang muslim pun yang tidak mempelajarinya. 1 Ilmu tentang pokok-pokok keimanan Yaitu keimanan kepada Allah Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir. 2 Ilmu tentang syariat-syariat Islam Di antara yang wajib adalah ilmu tentang hal-hal yang khusus dilakukan sebagai seorang hamba seperti ilmu tentang wudhu, shalat, puasa, haji, zakat. Kita wajib untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ibadah-ibadah tersebut, misalnya tentang syarat, rukun dan pembatalnya. 3 Ilmu tentang lima hal yang diharamkan yang disepakati oleh para Rasul dan syariat sebelumnya Kelima hal ini disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, ö قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ “Katakanlah,’Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, mengharamkan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan mengharamkan mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui’”. QS. Al-A’raf [7] 33 Kelima hal ini adalah haram atas setiap orang pada setiap keadaan. Maka wajib bagi kita untuk mempelajari larangan-larangan Allah Ta’ala, seperti haramnya zina, riba, minum khamr, dan sebagainya, sehingga kita tidak melanggar larangan-larangan tersebut karena kebodohan atau ketidaktahuan kita. BACA JUGA Di Manakah Ilmu yang Engkau Dapatkan? 4 Ilmu yang berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain secara khusus misalnya istri, anak, dan keluarga dekatnya atau dengan orang lain secara umum Ilmu yang wajib menurut jenis yang ke empat ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan keadaan dan kedudukan seseorang. Misalnya, seorang pedagang wajib mempelajari hukum-hukum yang berkaitan dengan perdagangan atau transaksi jual-beli. Ilmu yang ke empat ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Lihat Miftaah Daaris Sa’aadah, 1/156. Dari penjelasan Ibnul Qoyyim rahimahullah di atas, jelaslah bahwa apa pun latar belakang pekerjaan dan profesi kita, wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Itulah kelima ilmu yang wajib dipelajari setiap orang yang mengaku beragama muslim menurut Ibnul Qoyyim rahimahullah. Wallahu a’lam bishawwab. []
KH Hasyim Asyari Sebut 4 Ilmu yang Wajib Dipelajari Murid. Foto KH Hasyim Asyari JAKARTA - Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari, dalam kitabnya yang berjudul Adab al 'Alim wa al-Muta'alim, menyebutkan bahwa setiap murid hendaknya memulai pada pelajaran yang sifatnya fardlu 'ain. Yaitu, belajar empat jenis ilmu, yaitu1. Murid harus mengetahui ilmu tauhid, ilmu yang membahas masalah ketuhanan. Sehingga, ia nanti akan berkeyakinan bahwa Allah SWT itu maujud, mempunyai sifat Qadim kekal, yang akan selalu tetap ada sampai kapan pun serta bersih dari sifat kurang dan mempunyai sifat sempurna. 2. Murid harus mengetahui sifat-sifat Allah, bahwa Allah itu mempunyai sifat-sifat dua puluh. Dalam hal ini, murid tahu yang Maha Tinggi itu mempunyai sifat Kuasa Quadrat, Berkehendak Iradat, sifat Ilmu Al'ilm, Hidup Hayat, Mendengar Sama', Melihat Bashar, dan Berbicara Kalam. Pada perkembangannya, seandainya murid bisa mengetahui dalil-dalil sifat Allah lebih dari apa yang dijelaskan oleh Alquran atau sunnah, maka hal itu lebih Ilmu Fikih, ilmu untuk mengetahui dan mengantarkan kepada ketaatan kepada Allah, seperti halnya cara-cara bersuci, shalat, dan puasa. Apabila murid itu mempunya harta melimpah, maka ia harus mempelajari ilmu yang berkaitan dengan harta tersebut. Ia tidak diperbolehkan mengamalkan suatu ilmu sebelum ia mengerti hukum-hukum Allah. 4. Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang berbagai keadaan, makam, tingkatan, dan membahas rayuan dan tipu daya nafsu dan hal-hal yang berkaitan Hadratussyeikh KH Hasyim Asyari, secara keseluruhan, hal-hal di atas telah dibahas oleh Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayat al Hidayah. Selain itu, juga Sayyid Abdullah bin Thahir dalam kitab Sullam at Taufiq. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
TAHUKAH kamu bahwa bagi seorang muslim, ada beberapa ilmu wajib yang harus dipelajari. Ilmu wajib tersebut merupakan bekal dalam menjalani kehidupan agar selamat dunia akhirat. Kita tahu bahwa ilmu sangat berguna bagi setiap manusia. Tanpa ilmu kita tidak akan bisa menjalani hidup ini dengan baik. Sungguh bila kita tak mencari ilmu maka hanya penyesalan yang akan tiba. Kewajiban mencari ilmu bukan hanya bagi anak-anak saja, tapi orang tua pun wajib mencari ilmu. Karena setiap perkara itu butuh ilmu dalam pengamalannya. BACA JUGA Ketika Imam Syafii Menuntut Ilmu Foto Unsplash Terdapat beberapa kondisi di mana menuntut ilmu wajib, khususnya urusan agama, tidak bisa ditinggalkan, dan berdosalah yang meninggalkannya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ ”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224 Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu hukumnya wajib atas setiap muslim, bukan bagi sebagian orang muslim saja. Namun “ilmu” apakah yang dimaksud dalam hadits ini? Penting untuk diketahui bahwa ketika Allah Ta’ala atau Rasul-Nya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan kata “ilmu” saja dalam Alquran atau As-Sunnah, maka ilmu yang dimaksud adalah ilmu syar’i ilmu agama, termasuk kata “ilmu” yang terdapat dalam hadits di atas. Meski kita tahu bahwa hukum menuntut ilmu agama adalah wajib, namun kita tidak diwajibkan untuk mempelajari semua cabang dalam ilmu agama. Ibnul Qoyyim rahimahullah telah menjelaskan ilmu apa saja yang wajib dipelajari oleh setiap muslim. Artinya, tidak boleh ada seorang muslim pun yang tidak mempelajarinya. Ilmu Wajib Pertama Tentang pokok-pokok keimanan Yaitu keimanan kepada Allah Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir. Ilmu Wajib Kedua Tentang syariat-syariat Islam Di antara yang wajib adalah ilmu tentang hal-hal yang khusus dilakukan sebagai seorang hamba seperti ilmu tentang wudhu, shalat, puasa, haji, zakat. Kita wajib untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ibadah-ibadah tersebut, misalnya tentang syarat, rukun dan pembatalnya. Foto Unsplash Ilmu Wajib Ketiga Tentang lima hal yang diharamkan yang disepakati oleh para Rasul dan syariat sebelumnya Kelima hal ini disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, ö قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ “Katakanlah,’Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, mengharamkan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan mengharamkan mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui’”. QS. Al-A’raf [7] 33 Kelima hal ini adalah haram atas setiap orang pada setiap keadaan. Maka wajib bagi kita untuk mempelajari larangan-larangan Allah Ta’ala, seperti haramnya zina, riba, minum khamr, dan sebagainya, sehingga kita tidak melanggar larangan-larangan tersebut karena kebodohan atau ketidaktahuan kita. BACA JUGA Di Manakah Ilmu yang Engkau Dapatkan? Ilustrasi Foto Pexels Ilmu Wajib Keempat Yang berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain Ilmu yang wajib menurut jenis yang ke empat ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan keadaan dan kedudukan seseorang. Misalnya, seorang pedagang wajib mempelajari hukum-hukum yang berkaitan dengan perdagangan atau transaksi jual-beli. Ilmu yang ke empat ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Lihat Miftaah Daaris Sa’aadah, 1/156. Dari penjelasan Ibnul Qoyyim rahimahullah di atas, jelaslah bahwa apa pun latar belakang pekerjaan dan profesi kita, wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Itulah keempat ilmu yang wajib dipelajari setiap orang yang mengaku beragama muslim menurut Ibnul Qoyyim rahimahullah. Wallahu a’lam bishawwab. []
ilmu apa saja yang wajib kita pelajari