ilmu kebal dari asmaul husna
Tag amalan ilmu kebal asmaul husna. Amalan Ilmu Kebal Tanpa Puasa Agar Selamat Dari Senjata Tajam - Manusia sejatinya ingin agar hidupnya di dunia ini selalu terlindungi dan dijauhkan dari Kategori. Benda Bertuah 12; Berita Terkini 37; Dunia Supranatural 79;
IlmuKebal Senjata merupakan pengamalan wirid yang menggunakan kekuatan nama Allah, yaitu Asmaul Husna. Ilmu Kebal Senjata merupakan kekuatan Ilahi yang membuat badan anda kebal, tak mempan berbagai senjata tajam, bahkan senjata api . Jangan heran, ini bukan rahasia lagi jika kita mau menengok ke dalam alam rohani.
PrasetyaWibawa ASSALAMUALAIKUM WR.WB kepada seluruh anggota kwa pada kesempatan hari ini pada saya akan ijazahkan amalan amalan ini saya dapatkan dari guru saya pada saya masih ikut perguruan pencak silat dan tenaga dalam ASMA UL-HUSNA. dengan ini saya ijazahkan dengan iklas untuk sedulur KOS 1.DOA IBNU ALWAN TAWASUL :1NABI MUHAMMAD SAW :2SYEKH []
Beranda» Ilmu Kebal Dari Asmaul Husna Ilmu Kebal Dari Asmaul Husna. Hari yang baik untuk membuat rajah pengasihan. by admin; Ajian pelet memang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Jampi pengasihan ini menjadi unggulan lantaran bisa memikat lawan jenis yang diinginkan. Berjenis-jenis jenis sistem maupun media diterapkan orang
Bilaingin menjadikan artikel ilmu kebal instan asmaul husna sebagai bahan kliping atau makalah, di sini anda bisa mendownloadnya secara gratis. ilmu kebal instan asmaul husna adalah salah satu artikel yang paling banyak dicari dan diminati oleh banyak orang.
Der Mann Meiner Freundin Flirtet Mit Mir. JAKARTA – Sesungguhnya asmaul husna Allah SWT dan sifat-sifat-Nya memiliki pengaruh dalam peribadahan manusia. Tak hanya itu, Asmaul Husna juga berpengaruh dalam penciptaan alam semesta yang telah berlalu. Prof Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr dalam kitab Fikih Asmaul Husna menjelaskan, karena setiap nama Allah SWT dan setiap sifat memiliki peribadahan khusus yang merupakan konsekuensi dari nama dan sifat serta ilmu tentangnya. Hal ini terkandung dalam setiap bentuk ibadah, baik yang di dalam hati maupun dalam anggota badan. Maksudnya bahwa seorang hamba apabila mengetahui tentang keesaan Allah SWT dalam mendatangan manfaat dan mudharat, pemberian, pencegahan, penciptaan, rezeki, menghidupkan dan mematikan, maka hal tersebut akan membuahkan tawakal kepada Allah SWT lahir dan batin. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Furqan ayat 58 sebagai berikut ini وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا Yang artinya, "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang Tidak Mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Mahamengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya." Dijelaskan bahwa apabila seorang hamba telah mengetahui bahwa Allah SWT adalah Mahamendengar, Mahamelihat, Mahamengetahui, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun, meskipun sekecil biji atom di langit dan bumi. Bahwasannya Dia mengetahui yang rahasia maupun yang tersembunyi, mengetahui mata-mata yang khianat dan apa yang disembunyikan dalam dada. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, Dia menghitung segala sesuatu dengan sebenarnya. Baca juga Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini Barang siapa yang mengetahui akan pengawasan Allah SWT terhadapnya, maka hal tersebut akan membuahkan dalam dirinya kehati-hatian dari berbicara, berbuat, dan membisikkan hati yang tidak diridhai Allah SWT dan akan menjadikan seluruh anggota badannya hanya untuk hal-hal yang dicintai dan diridhai-Nya. Sementara itu, asmaul husna atau nama-nama mulia Allah SWT memiliki banyak rahasia dan keutamaan bagi siapa saja yang mau melafazkannya, mengetahui maknanya, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan. Berikut 7 keutamaan asmaul husna sebagaimana dilansir Pertama, penyebab masuk surga Bagi siapa saja hamba yang mengetahui asmaul husna, meyakininya dan mengamalkannya maka baginya surga. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah RA Rasulullah bersabda عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَال قَالَ رَسولُ الله صلى الله عليه وسلم لله تِسْعَةٌ وَتِسَعُونَ اسْمًا مَائةٌ إلَّا و وَاحِدَةً لا يَحْفَظُها أَحَدٌ إلا دَخَلَ الجَنَّةَ “Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Tidak ada orang yang menghafalnya kecuali dia masuk surga.” وفي روايةٍ "مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الَجنَّةَ Dalam riwayat lain haditsnya berbunyi, “Barang siapa yang menghitungnya maka masuk surga.” Baca juga Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan Kedua, kenalkan hamba pada Allah عَنْ أَبِي كَعْبٍ رضي الله عنه؛ أنَّ المشْرِكِينَ قَالُوا للنبيِّ صلى الله عليه وسلم يا مُحَمَّدُ، انْسِبْ لَنَا رَبَّكَ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى ﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Dari Abi Kaab RA, bahwa orang-orang musrik berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Muhammad, beritahukanlah pada hamk tentang tuhanmu. Maka Allah menurunkan surat Al Ikhlas.” Ketiga, pangkal segala ibadah Abu Qasim At Taymi dalam kitab al-Hujjah fi al-Mahajjah menjelaskan tentang pentingnya mengetahui asmaul husna. Sebagian ulama mengatakan bahwa kewajiban pertama yang diwajibkan Allah pada makhluknya adalah mengenal-Nya, maka ketika manusia mengenal-Nya, manusia akan beribadah pada-Nya. فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “Maka ketahuilah sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah.” QS Muhammad 19. Sudah seharusnya bagi Muslim mengetahui nama-nama Allah dan tafsirnya atau maknanya sehingga dapat mengagungkan Allah dengan sungguh-sungguh. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Abstrak Artikel ini mendiskusikan tentang Asma'ul Husna yang merupakan nama atau sifat Allah yang kita kenal dengan jumlah 99 Sembilan puluh sembilan nama atau sifat-Nya. Namun dalam padanan bahasa dari Asma'ul Husna yang kita dapat hanyalah sebatas padanan kata yang merupakan pengertian dasar saja. Penulisan ini menjabarkan bentuk konsep literatur islam dari Asma'ul Husna dengan menggunakan metode kualitatif. Yaitu analisis data yang alat penentunya berasal dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri serta dengan mengutip ayat-ayat dalam al Quran yangmenegaskan akan nama atau sifat Allah dalam Asma'ul menggunakan beberapa sumber yang kompeten sebagai pembanding, maka akan menambah khasanah pengertian serta maksud dari Asma'ul article discusses Asma'ul Husna which is the name or attribute of Allah that we know by the number 99 Ninety-nine of His names or attributes. However, in the linguistic equivalent of Asma'ul Husna what we get is only the equivalent of the word which is a basic understanding. This writing describes the form of the concept of Islamic literature from Asma'ul Husna using qualitative methods. That is data analysis whose determining tool comes from the language in question itself as well as by quoting verses in the Koran that affirm the name or nature of Allah in Asma'ul Husna. By using several competent sources as a comparison, it will add to the repertoire of understanding and intent of Asma'ul Husna. Kata Kunci Asma'ul Husna, Literatur islam, A. Pendahuluan Al-Qur'an datang menunjukkan sifat-sifat Allah, sekali pun ia lebih dekat mensucikan sifat-sifat yang pernah dilekatkan oleh bangsa-bangsa yang terdahulu. Namun di antara sifat-sifat manusia, ada yang menyamai sifat-sifat Tuhan dalam nama, seperti kodrat, ikhtiar, mendengar dan melihat, dan beberapa hal lagi, terdapat persamaannya dengan manusia, seperti bersifat di atas 'arsy, mempunyai muka dan dua Allah berbeda dengan sifat-sifatnya, nama adalah ucapan yang dilakukan untuk menunjukan sesuatu yang dinamai, sedangkan sifat adalah predikat atau ciri-ciri dari yang diminati. Ada pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu didasarkan pada otorisasi, dan apa pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu tidak didasarkan pada otorisasi. Namun nama-nama Allah berhubungan dengan sifat-sifat-Nya, karena nama-nama dimaksudkan sebagai sifat-sifat Allah SWT, dan sifat-sifat-Nya tidak menjadi sifat-sifat siapa pun lagi. Dan Allah memiliki nama yang diturunkan dari sifat-sifat-Nya. yang tidak memasuki realitas esensi dan kuiditasnya. Dengan demikian, kiranya topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan dan dianalisis, karena hal ini telah menjadi polemik di kalangan aliran-aliran kalam serta menjadi perdebatan panjang dalam setiap episode kehidupan umat Islam. B. Hakekat Konsep Asmaul Husna dalam Pandanan Al-Qur'an. Asmaul Husna menurut Agustian adalah nama-nama yang baik milik Allah yang merupakan dimensi pemaknaan akan kehadiran-Nya. Dalam hal ini Agustian merujuk kepada Al-Baghawi yang mengatakan bahwa al-Husna berarti al-Ahsan. Dengan demikian, Asmaul Husna inilah yang menjadi dasar motif tertinggi manusia, yang dalam ESQ Agustian menamakannya dengan motif spiritual Asmaul Husna yang ditunjukkan untuk mengungkapkan sebuah kebenaran dan keindahan melalui Partanto & Dahlan, konsep adalah ide umum, pengertian, dan rancangan teoritis terhadap sesuatu. Sedangkan Asmaul Husna menurut M. Quraish Shihab kata al-Asma' adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasa diterjemahkan dengan nama. la berakar dari kata as-sumuww yang berarti ketinggian, atau as-simah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
AMALAN ILMU KEBAL ASMAUL HUSNA Ilmu kebal ini adalahberasal dari kalimatasmaul husna yang sudahtidak diragukan lagi khasiatnya. Atas ijin Allah,orang yangmengamalkannya akan kebal dari berbagai senjatatajam. 1. Puasa 7 hari sepertibiasa namun buka dansahur tidak bolehmemakan makanan ygasalnya bernyawa sepertidaging, susu, terasi dll. 2. Selama ritual, malamharinya sholat hajat 2rokaat kemudiandilanjutkan membaca “YaQowiyyu Ya Matin“1000x 3. Selesai ritual, tetapharus dibaca 100x sehabissholat 5 waktu. 4. Jika ingin bacok bagian tubuhyg tidak terlalu berbahayanamun harus penuhkeyakinan. Namunsebaiknya ilmu kebal darialiran putih tidak dicoba-coba karena diyakinituahnya akan makin berkurang jika sering di ujicoba. Ilmu kebal ini akaninsya allah akan berfungsi100% manakala kita menghadapi kejahatan.
- As-Sami'dan Al-Alim adalah bagian dari nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Sesungguhnya sifat-sifat Allah SWT tidak terbatas, tidak memerlukan ruang dan waktu. Kendati demikian, para ulama mengumpulkan nama-nama Allah SWT untuk memudahkan umat Islam memahami sifat dan keagungan-Nya melalui 99 Asmaul Husna. Penetapan 99 Asmaul Husna tidak sepatutnya dipandang sebagai batasan, namun sebagai pintu untuk mengenal keagungan Allah SWT. Hal ini dikarenakan nama dan sifat-sifatnya merupakan hal gaib, tidak diketahui siapa pun, baik para nabi yang diutusnya, hingga para malaikat, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW ”Aku memohon kepada Engkau dengan semua nama yang menjadi nama-Mu, baik yang telah Engkau jadikan sebagai nama diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau sembunyikan menjadi ilmu gaib di sisi-Mu," Ahmad. Di antara 99 Asmaul Husna tersebut, terdapat dua sifat yang patut diketahui umat Islam, yaitu As-Sami' Yang Maha Mendengar dan Al-Alim Yang Maha Mengetahui. Kedua nama itu merujuk kepada sifat-sifat mulia yang dimiliki Allah SWT, sebagaimana tertera dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 137 " ... Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui," QS Al-Baqarah [2] 137.Arti dari As-Sami' Yang Maha Mendengar dan Maknanya Laman Kemendikbud menuliskan mengenai arti dan makna As-Sami' atau Yang Maha Mendengar, bahwasanya Allah SWT mendengar segala suara, segala bunyi, percakapan, dan lain sebagainya di semesta ini. Daya pendengaran Allah SWT tidak terbatas, sampai-sampai Allah SWT juga mengetahui suara hati dan segala yang terbetik di benak manusia. Hal ini tertera dalam surah Al-Mulk ayat 13 "Baik kau rahasiakan perkataanmu atau kau nyatakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati," Al-Mulk [67] 13. Mengimani nama Allah SWT, As-Sami' dapat dilakukan dengan cara mendengarkan orang lain, penuh perhatian, dan menghargai ucapan sesama. Lebih utama lagi, jika yang berbicara adalah guru dan orang tua kita. Dengan pendengaran Allah SWT, seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa kepada-Nya. Melalui nama dan sifat ini, Ia mengabulkan permintaan hamba-Nya, serta membalasnya dengan pahala. Selain itu, dengan mengetahui bahwa Allah SWT Maha Mendengar, maka seorang muslim sepatutnya tidak mengucapkan perkataan buruk yang mengandung dosa. Di antara perkataan-perkataan buruk itu, terdapat gibah, gosip, menggunjing, memfitnah, dan lain sebagainya. Karena Allah SWT Maha Mendengar, maka segala ucapan penuh dosa tersebut akan dicatat sebagai amalan buruk di sisi Allah dari Al-Alim Yang Maha Mengetahui dan Maknanya Al-Alim artinya Yang Maha Mengetahui. Melalui nama dan sifat mulia ini, Allah SWT mengetahui hal-hal yang belum dan akan terjadi, masa lalu dan masa depan. Sa'id bin Ali Al-Qathani dalam buku Syarah Asmaul Husna 2005 menuliskan mengenai pengetahuan Allah SWT yang tidak terbatas ini. Artinya, Ia mengetahui hal-hal yang tampak maupun yang gaib, sebagaimana tertera dalam surah Al-An'am ayat 59, Allah SWT berfirman "Tak ada satu pun peristiwa, baik di bumi dan di langit yang luput dari pantauan Allah. Semua yang terjadi atas sepengetahuan-Nya. Pengetahuan Allah sungguh tidak terbatas dan meliputi semua hal tanpa kecuali, sementara pengetahuan makhluk sangat terbatas dan Allah Maha Mengetahui," Al-An'am [6] 59. Mengimani nama Allah Al-Alim dapat terwujudkan dalam perilaku untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. Kendati demikian, jika sudah memperoleh ilmu, seorang muslim tidak boleh sombong atau merasa paling pandai. Bagaimanapun juga, setinggi-tingginya ilmu yang diperoleh, ilmu Allah SWT tetap paling tinggi dan tak ada juga Arti Asmaul Husna Al Malik dan Al Quddus Makna serta Teladannya Manfaat Membaca 99 Asmaul Husna Bisa Membuka Pintu Rezeki - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Dhita KoesnoPenyelaras Ibnu Azis
Salah satu hal yang perlu kita tahu tentang Allah Ta’ala adalah nama-namaNya yang begitu indah dan mulia, Al-Asmaul Husna. Dalam al-Qur’an dan hadits tidak ditentukan secara pasti mana saja nama dan sifat Allah yang merupakan Asmaul Husna. Tetapi yang sering dirujuk adalah 99 asmaul husna dan beserta artinya berikut NoAsmaul HusnaArabTerjemah1Ar RahmanالرحمنMaha Pengasih2Ar RahiimالرحيمMaha Penyayang3Al MalikالملكMaha Merajai4Al QuddusالقدوسMaha Suci5As SalaamالسلامMaha Memberi Kesejahteraan6Al Mu`minالمؤمنMaha Memberi Keamanan7Al MuhaiminالمهيمنMaha Mengatur8Al AzizالعزيزMaha Perkasa9Al JabbarالجبارMemiliki Mutlak Kegagahan10Al MutakabbirالمتكبرMaha Megah11Al KhaliqالخالقMaha Pencipta12Al BaariالبارئMaha Melepaskan13Al MushawwirالمصورMaha Membentuk Rupa14Al GhaffaarالغفارMaha Pengampun15Al QahhaarالقهارMaha Memaksa16Al WahhaabالوهابMaha Pemberi Karunia17Ar RazzaaqالرزاقMaha Pemberi Rezeki18Al FattaahالفتاحMaha Pembuka Rahmat19Al `AliimالعليمMaha Mengetahui20Al QaabidhالقابضMaha Menyempitkan21Al BaasithالباسطMaha Melapangkan22Al KhaafidhالخافضMaha Merendahkan23Ar RaafiالرافعMaha Meninggikan24Al Mu`izzالمعزMaha Memuliakan25Al MudzilالمذلMaha Menghinakan26Al SamiiالسميعMaha Mendengar27Al BashiirالبصيرMaha Melihat28Al HakamالحكمMaha Menetapkan29Al `AdlالعدلMaha Adil30Al LathiifاللطيفMaha Lembut31Al KhabiirالخبيرMaha Mengenal32Al HaliimالحليمMaha Penyantun33Al `AzhiimالعظيمMaha Agung34Al GhafuurالغفورMaha Memberi Pengampunan35As SyakuurالشكورMaha Pembalas Budi36Al `AliyالعلىMaha Tinggi37Al KabiirالكبيرMaha Besar38Al HafizhالحفيظMaha Memelihara39Al MuqiitالمقيتMaha Pemberi Kecukupan40Al HasiibالحسيبMaha Membuat Perhitungan41Al JaliilالجليلMaha Luhur42Al KariimالكريمMaha Pemurah43Ar RaqiibالرقيبMaha Mengawasi44Al MujiibالمجيبMaha Mengabulkan45Al WaasiالواسعMaha Luas46Al HakiimالحكيمMaha Maka Bijaksana47Al WaduudالودودMaha Mengasihi48Al MajiidالمجيدMaha Mulia49Al Baa`itsالباعثMaha Membangkitkan50As SyahiidالشهيدMaha Menyaksikan51Al HaqqالحقMaha Benar52Al WakiilالوكيلMaha Memelihara53Al QawiyyuالقوىMaha Kuat54Al MatiinالمتينMaha Kokoh55Al WaliyyالولىMaha Melindungi56Al HamiidالحميدMaha Terpuji57Al MuhshiiالمحصىMaha Menghitung58Al MubdiالمبدئMaha Memulai59Al Mu`iidالمعيدMaha Mengembalikan Kehidupan60Al MuhyiiالمحيىMaha Menghidupkan61Al MumiituالمميتMaha Mematikan62Al HayyuالحيMaha Hidup63Al QayyuumالقيومMaha Mandiri64Al WaajidالواجدMaha Penemu65Al MaajidالماجدMaha Mulia66Al WahidالواحدMaha Tunggal67Al AhadالاحدMaha Esa68As ShamadالصمدMaha Dibutuhkan69Al QaadirالقادرMaha Menentukan70Al MuqtadirالمقتدرMaha Berkuasa71Al MuqaddimالمقدمMaha Mendahulukan72Al Mu`akkhirالمؤخرMaha Mengakhirkan73Al AwwalالأولMaha Awal74Al AakhirالأخرMaha Akhir75Az ZhaahirالظاهرMaha Nyata76Al BaathinالباطنMaha Ghaib77Al WaaliالواليMaha Memerintah78Al Muta`aaliiالمتعاليMaha Tinggi79Al BarruالبرMaha Penderma80At TawwaabالتوابMaha Penerima Tobat81Al MuntaqimالمنتقمMaha Pemberi Balasan82Al AfuwwالعفوMaha Pemaaf83Ar Ra`uufالرؤوفMaha Pengasuh84Malikul Mulkمالك الملكMaha Penguasa Kerajaan85Dzul Jalaali Wal Ikraamذو الجلال و الإكرامMaha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan86Al MuqsithالمقسطMaha Pemberi Keadilan87Al Jamii`الجامعMaha Mengumpulkan88Al GhaniyyالغنىMaha Kaya89Al MughniiالمغنىMaha Pemberi Kekayaan90Al MaaniالمانعMaha Mencegah91Ad DhaarالضارMaha Penimpa Kemudharatan92An NafiiالنافعMaha Memberi Manfaat93An NuurالنورMaha Bercahaya94Al HaadiiالهادئMaha Pemberi Petunjuk95Al Badii’البديعMaha Pencipta96Al BaaqiiالباقيMaha Kekal97Al WaaritsالوارثMaha Pewaris98Ar RasyiidالرشيدMaha Pandai99As ShabuurالصبورMaha Sabar Jumlah Asmaul Husna Al Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang Maha indah dan juga Maha Sempurna. Nama-nama yang agung dan sesuai dengan sifat-sifatNya yang sempurna. Di dalam Asmaul Husna terkandung berbagai sifat-sifat Allah Ta’ala yang Maha Mulia, yang tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Setiap nama di dalam Al Asmaul Husna berkonsekuensi bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memiliki sifat tersebut, tetapi tidak sebaliknya, tidak setiap sifat yang Allah miliki menjadi nama bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini adalah kaidah di dalam mengenal nama-nama yang indah ini. Pada hakikatnya nama-nama baik Allah tidak hanya berjumlah 99. Namun, Allah mengenalkan asmaul husna melalui Al-Qur’an hanya berjumlah 99. Nama-nama baik Allah menunjukkan kasih sayang, keindahan, keagungan, dan kesempurnaan Nya. Yang jadi pertanyaan di masyarakat adalah, apakah 99 asmaul husna dan beserta artinya ini adalah seluruh nama Allah? Apakah seluruh namanya telah terkandung di dalam 99 asmaul husna ini? Apakah ini baru sebagian saja? Jawabannya adalah Asmaul Husna yang sering disebut di dalam berbagai kesempatan, dan juga yang banyak beredar di masyarakat, bukanlah Asmaul Husna yang mencakup 100% nama dan sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan tetapi hanya sebagian yang saja. Masih ada lagi nama dan sifat Allah subhanahu wa ta’ala yang tidak diketahui oleh kita, bahkan tidak diketahui oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, jadi ini hanya sebagiannya saja, sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah pernah berdo’a “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan seluruh nama-Mu, yang Engkau menamakan diriMu dengan nama-nama tersebut, atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang hambaMu, atau yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang masih tersimpan di sisi-Mu.” 3712Source Mengapa tidak seluruh nama Allah dijelaskan? Mengapa tidak seluruh namanya yang mulia diketahui oleh kita? Diantara hikmahnya adalah manusia menjadi mengetahui bahwa ilmu mereka terbatas, karena banyak hal tidak diketahui oleh mereka. Di mana mereka tidak bisa menebak dan memastikan nama-nama Allah subhanahu Wa Ta’ala kecuali dengan dalil yang Shahih yang menjelaskan tentang hal ini. Diantara hikmahnya juga adalah menjelaskan tentang luasnya ilmu Allah subhanahu wa ta’ala bahwa masih banyak hal yang tidak dapat diketahui kecuali dengan izinnya, kecuali jika Dia menginginkan untuk memberikan ilmu tentang hal tersebut kepada manusia. Keutamaan Asmaul Husna Dan Beserta Artinya Berdo’a Mudah Dikabulkan Dengan Asmaul Husna Diantara keutamaan al-Asmaul Husna adalah dengan menggunakan atau menyebut asmaul husna saat kita berdoa maka Insyaallah doa kita akan lebih mudah terkabul, menjadikan permintaan kita kepada Allah lebih mudah diraih. Dan ini merupakan salah satu adab di dalam berdoa yaitu menyebut dan memuji Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan menggunakan Asmaul Husna. Hal ini ditegaskan di dalam Alquran pada surat Al ayat 180, di mana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَHanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka Kita sebagai seorang manusia jika bertemu orang yang lebih tinggi jabatannya atau kedudukannya dibanding kita, dan kita memiliki kebutuhan atau keperluan terhadap orang tersebut, biasanya tentu kita meminta bantuan kepadanya dengan sopan dan merendahkan diri, dan tidak lupa juga seringkali kita iringi dengan pujian kepada orang yang kita harapkan bantuannya tersebut. Ini adalah adab yang sudah diketahui oleh kita bersama. Nah, jika kepada sesama manusia saja kita mengucapkan pujian terlebih dahulu jika membutuhkan suatu pertolongan atau bantuan, tentu terhadap Allah lebih layak lagi kita berbuat seperti itu. Karena Allah lebih layak untuk dipuji dibandingkan manusia manapun. Maka sudah selayaknya jika kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita pun memuji diri-Nya dengan menggunakan nama-namanya yang indah serta mulia ini. Masuk Syurga Jika Menjaganya Salah satu keutamaan luar biasa dari Allah Asmaul Husna adalah jika kita bisa menjaga asmaul husna ini maka insya Allah kita akan masuk surga, yang tentunya kebalikannya adalah kita terhindar dari neraka. Bagaimana bisa seperti itu? Tidak lain dan tidak bukan karena ini adalah janji Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits beliau di mana beliau bersabda إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad, Konsultasi Syariah Yang perlu diperhatikan kata menjaga disini maknanya bukan menghafalkannya semata. Dan juga bukan bermakna menjaga tulisannya agar tidak rusak atau tidak dicuri, dan sejenisnya. Akan tetapi yang dimaksud dengan kata menjaga pada hadis ini adalah menghafalnya, merenungkan kandungan atau makna yang terdapat didalamnya, mengamalkan hikmah yang terdapat didalamnya, dan sejenisnya. Inilah yang dimaksud dengan menjaga al asmaul husna. Contoh konkritnya adalah, kita mengenal bahwa Allah adalah Yang Maha Pengasih, dan juga Allah adalah dzat Yang Maha Penyayang, maka ketika kita mengingat namanya yang mulia ini kita berusaha untuk mengambil hikmahnya yaitu allah sangat pengasih dan penyayang kepada makhluk-makhluknya. Lalu setelah kita pelajari beserta artinya, juga kita ambil hikmahnya kita coba untuk mengamalkannya yaitu dengan berbuat penuh belas kasih dan penuh rasa sayang kepada sesama manusia, baik itu muslim atau kafir, baik itu yang kita kenal maupun tidak kita kenal. Dan lebih lanjut lagi bisa kita aplikasikan sifat kasih dan sayang ini kepada makhluk di sekitar kita yang lain seperti hewan dan tumbuhan. Ini adalah contoh konkret penerapan penjagaan terhadap al asmaul husna. Contoh lainnya adalah kita mengetahui dan menghafal asmaul husna Allah ar-Razzaq beserta artinya, yaitu Yang Maha Memberi Rezeki. Setelah kita mengetahui dan menghafal namanya maka kita ambil hikmahnya bahwa allah adalah satu-satunya yang memberi rezeki kepada kita, dan Allah akan terus memberi rezeki kepada kita sampai jatah rezeki kita habis. Dengan mengetahui dan menghafal nama tersebut, menyingkap hikmahnya, kita amalkan dengan cara untuk hanya meminta rezeki kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tidak takut kekurangan rezeki, tidak merasa bahwa Allah zalim karena membatasi rezeki kita, dan seterusnya Contoh lainnya ketika kita mengenal nama Allah subhanahu wa ta’ala sebagai Yang Maha Melihat. Kita menghafalkannya, kalau kita pelajari dan tersingkat hikmahnya bahwa Allah selalu melihat kita kapanpun dan dimanapun kita berada tidak ada yang dapat menghalangi penglihatan Allah Ta’ala walau dinding yang sangat tebal sekalipun. Dari sana kita ambil hikmahnya bahwa apapun perbuatan kita akan diketahui Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kalau kita amalkan yaitu dengan cara selalu menjaga diri kita agar tidak berbuat keburukan walaupun dalam ruangan yang tersembunyi di mana tidak ada orang lain yang melihat, karena kita Yakin Allah Maha Melihat dan terus melihat apa yang kita lakukan. Dan begitulah seterusnya contoh-contoh di atas dapat kita terapkan dalam keseluruhan Asmaul Husna atau nama-nama indah dan mulia ini, semua namanya yang dapat kita hafal, kita pelajari makna dan hikmahnya, lalu kita amalkan dalam keseharian kita. Larangan Dalam Memakai Asmaul Husna Sebagai seorang muslim tentu kita ingin memberi nama yang baik untuk anak keturunan kita. Dan salah satu inspirasi nama yang baik untuk dipakai bagi anak-anak adalah Asmaul Husna ini karena sebagaimana artinya al asmaul husna nama-nama yang indah tentunya akan membawa makna yang indah juga untuk anak keturunan kita. Akan tetapi untuk al-asmaul-husna ini tidak boleh secara sembarangan atau serampangan dipakai dalam pemberian nama kepada anak keturunan kita. Sebagai contoh kita ingin menamai anak dengan nama yang mencirikan sifat pengasih, tidak boleh memakai nama ar-Rahman Yang Maha Pengasih sebagai nama bagi anak kita. Karena walaupun nama ini makna yang bagus, tetapi ada sifat maha paling, yang bermakna paling pengasih diantara semua yang ada di alam semesta ini, dan ini tidak layak dipakai oleh manusia. Hanya Allah yang berhak untuk menyandang sifat ar-Rahman. Ini adalah sifat ketuhanan. Bagaimana solusinya? Solusinya tambahkan kata-kata abdu hamba di depan al asmaul husna yang ingin kita jadikan nama bagaimana kita. Misalnya Abdu ar-Rahman atau Abdurrahman, yang bermakna hamba dari Yang Maha Pengasih. Nama seperti ini diperbolehkan, karena mencerminkan bahwa sang penyandang nama adalah seorang hamba dan bukan Tuhan Yang Maha Pengasih itu sendiri. Nama ini mencerminkan dia adalah seorang hamba Allah yang mudah-mudahan dikaruniai sifat pengasih, ini boleh dilakukan. Contoh Kesalahan Pemakaian Asmaul Husna Dalam Pemberian Nama Kepada Anak Salah satu contoh kesalahan dalam penggunaan Asmaul Husna adalah penggunaan nama-nama allah dan menyandarkannya kepada makhluk. Bisakah memberi nama anak dengan nama Ar Rahman atau artinya Yang Maha Pengasih, ini tentu tidak boleh karena memberikan sifat yang hanya layak dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada makhlukNya. Maka ini adalah sebuah kesalahan. Demikian juga yang pernah populer pada tahun 2015, beredar sebuah kabar viral di internet bahwa ada seorang lelaki di Indonesia yang bernama Tuhan. Bahkan foto KTP Kartu Tanda Pengenal milik yang bersangkutan beredar luas di berbagai website berita, sampai-sampai MUI Majelis Ulama Indonesia pun memberikan komentarnya. Ini tentu tidak benar karena Tuhan merupakan nama yang hanya layak diberikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai pencipta alam semesta. Demikian pula yang terjadi setelahnya pada tahun 2017, viral juga tentang KTP seorang lelaki yang bernama Saiton. Jika kita dengarkan maka Saiton ini mirip dengan setan atau syaithon, yang merupakan musuh yang nyata bagi manusia. Walau tidak ada pelanggaran dari sisi asmaul husna, karena syaithan tentu nama yang jelek, akan tetapi ini juga tidak boleh dilakukan karena memberikan nama yang jelek kepada anak. Larangan Dalam Menambah Asmaul Husna Salah satu poin penting lain terkait al-asmaul-husna ini adalah kita tidak boleh memberikan nama kepada Allah kecuali dengan dalil yang berasal dari Quran dan hadits yang shahih. Kita juga tidak boleh memberi nama kepada Allah yang makna tersebut tidak layak disandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagai contoh kita mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang memiliki kekuasaan dan kekuatan, kemampuan untuk mengadzab hamba-Nya dengan adzab keras yang tidak pernah bisa dibayangkan perihnya dan pedihnya. Akan tetapi kita tidak boleh sembarangan memberi nama kepada Allah sebagai Dzat Yang Maha Pemberi Adzab dikarenakan kerasnya dan perihnya adzab yang dia berikan kepada hamba-hambaNya yang kufur dan membangkang. Hal ini tidak layak kita sematkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan ini tidak juga ditetapkan di dalam Quran ataupun hadits yang shohih. Adapun yang layak dan boleh dilakukan adalah menyebut Allah dengan nama Al Ghofur atau Maha Pemberi Ampun, zat Yang Maha Pengampun, yang dengan kemurahan-Nya selalu memberikan ampun kepada hamba-hambaNya yang bertaubat. Dan nama ini ditetapkan dalam banyak ayat Alquran, maka kita boleh untuk menyebut Allah sebagai Al Ghofur atau dzat Yang Maha Pengampun. Referensi Belajar Asmaul Husna Salah satu cara untuk bisa memahami Asmaul Husna dengan baik adalah dengan membaca kitab para ulama yang memang pakar dalam bidang aqidah. Mengapa harus membaca kitab mereka dan tidak melakukan penafsiran sendiri? Karena permasalahan Asmaul Husna termasuk permasalahan akidah, tepatnya pembahasan tauhid asma wa sifat atau tauhid nama-nama dan sifat-sifat Allah. Ini adalah tempat dimana banyak kaum muslimin mengalami kesalahan pemahaman, karenanya perlu penjelasan yang komprehensif dan detail tentang bab ini. Nah bagi Anda yang berminat untuk memperdalam kajian dan pembahasan tentang Asmaul Husna ini salah satu buku yang dapat Anda coba untuk pelajari adalah buku berjudul Fiqih Asmaul Husna, yang merupakan karya dari Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr, seorang professor bidang aqidah di Universitas Islam Madinah yang sekaligus juga merupakan seorang pengajar di Masjid Nabawi. Buku bilang ini Insya Allah akan mengupas lebih dalam dan detail tentang berbagai hal yang menyangkut Asmaul Husna, sehingga Anda bisa lebih puas dan mendapat lebih banyak ilmu dengan memiliki dan membacanya. Buku ini merupakan buku yang direkomendasikan oleh banyak ustadz, terbukti dengan seringnya buku ini dinukil dan dikaji dalam berbagai majelis ilmu.
ilmu kebal dari asmaul husna